Laporan Praktikum Biologi
“Keanekaragaman Hayati”
Tujuan Praktikum:
- Mengidentifikasi keanekaragaman gen dan jenis makhluk hidup dari hasil pengamatan lingkungan.
- Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
- Melakukan pengamatan atau pengambilan data secara benar.
- Merumuskan konsep keseragaman makhluk hidup dari hasil pengamatan.
- Membuat tulisan atau laporan berdasar aturan penulisan ilmiah yang benar.
- Memuat tulisan dalam blog kelompok.
- Menunjukkan kerjasama team
- Menunjukkan sikap saling menolong
Dasar Teori :
A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman Hayati
adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat
yang dapat ditemukan pada makhluk hidup.
Setiap saat kita dapat
menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada di sekitar kita baik
di daratan maupun di perairan. Misalnya, dihalaman rumah, kebun, sawah,
atau di hutan. Di tempat itu dapat kita jumpai bermacam-macam makhluk
hidup mulai dari makhluk yang berukuran kecil seperti semut hingga
makhluk berukuran besar seperti burung, ular, atau gajah. Mulai dari
yang berwarna gelap hingga makhluk yang berwarna cerah dan menarik.
Begitu
juga dengan tumbuhan, kita dapat mengamati tumbuhan didaratan atau di
lautan dengan jenis, ukuran, warna dan bentuk yang beragam. Di daratan
misalnya dapat kita jumpai rumput, pohon, jambu, durian, salak, apel,
dan sebaainya. Di perairan terdapat rumput laut dan jenis tumbuhan lain
yang dapat hidup di laut.
Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan
tempat hidup yang berbda. Melalui pengamatan, kita dapat membedakan
jenis-jenis makhluk hidup. Pembedaan makhluk hidup tanpa dibuat
berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara
berkembang biak, dan jenis makanan.
Perbedaan atau keanekaragaman
hayati dapat disebabkan oleh faktor abiotik maupun oleh faktor biotik.
Perbedaan keadaan udara, cuaca, tanah, kandungan air, dan intensitas
cahaya matahari menyebabkan adanya perbedaan hewan dan tumbuhan yang
hidup. Hal tersebut mengakibatkan adanya keanekaragaman hayati.
Pada
umumnya pola distribusi penyebaran tumbuhan dan hewan dikendalikan oleh
faktor abiotik seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Perubahan pada
faktor abiotik dapat menyebabkan organisme berkembang dan melakukan
spesialisasi.
B. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati
dapat ditandai dengan adanya makhluk hidup yang beranekaragam.
Keanekaragaman makhluk hiduptersebut dapat dilihat dari adanya abiotik
dapat menyebabkan organisme berkembang dan melakukan spesialisasi.
1. Keanekaragam Tingkat Ekosistem
Makhluk
hidup dalam kehidupan selalu melakukan interaksi dengan lingkungannya,
baik dengan lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik. Bentuk
interaksi tersebut akan membentuk suatu sistem yang dikenal dengan
isitilah ekosistem. Keanekaragam Tingkat ekosistem adalah keanekaragaman
yang dapat ditemukan di antara ekosistem. Di permukaan bumi susunan
biotik dan abiotik pada ekosistem tidak sama. Lingkungan abiotik sangat
mempengaruhi keberadaan jenis dan jumlah komponen biotik (makhluk hidu).
Wilayah dengan kondisi abiotik berbeda umumnya mengandung komposisi
makhluk hidup yang berbeda.
Kondisi lingkungan tempat hidup suatu
makhluk hidup sangat beragama keberagaman lingkungan tersebut biasanya
dapat menghasilkan jenis makhluk hidup yang beragam pula. Hal demikian
dapat berbentuk karena adanya penyesuaian sifat-sifat keturunan secara
genetik dengan lingkungan tempat hidupnya. Sebagai komponen biotik,
jenis makhluk hidup yang dapat bertahan hidup dalam suatu ekosistem
adalah makhluk hidup yang dapat berinteraksi dengan lingkungannya, baik
dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya.
Jika susunan komponen biotik berubah, bentuk interaksi akan berubah sehingga ekosistem yang dihasilkan juga berubah.
2. Keanekaragam Tingkat Spesies (Jenis)
Kita dapat mengenal
makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Misalnya, melalui
pengamatan ciri-ciri morfologi, habitat, cara berkembang biak, jenis
makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri lain yang dapat diamati.
Keanekaragaman
tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara
organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk
dalam satu famili maupun tidak. Misalnya, jika membandingkan tanaman
jagung, mangga, dan padi atau di antara bebek, ayam, dan kucing.
Perbedaan
yang terdapat di antara organisme berbeda jenis lebih banyak
dibandingkan dengan di antara organisme satu jenis. Dua organisme yang
berbeda jenis mempunyai perbedaan susunan gen yang lebih banyak daripada
yang tergolong dalam satu jenis.
3. Keanekaragam Tingkat Gen
Setiap makhluk memiliki komponen
pembawa sifat menurun. Komponen tersebut tersusun atas ribuan faktor
kebakaan yang mengatur bagaimana sifat-sifat tersebut diwariskan. Faktor
itulah yang sekarang kita kenal sebagai gen. gen terdapat di lokus gen
pada kromosom atau di dalam inti sel setiap makhluk hidup. Akan tetapi
susunan perangkat gen masing-masing individu dapat berbeda-beda
bergantung pada tetua yang menurunkannya. Itulah sebabnya
individu-individu yang etrdapat dalam satu jenis dan satu keturunan
dapat memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda. Keanekaragam tingkat
gen adalah keanekaragam atau variasi yang dapat ditemukan di antara
organisme dalam satu spesies.
Perangkat gen mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Dalam hal ini, faktor lingkungan dapat memberi pengaruh
terhadap kemunculan ciri atau sifat suatu individu. Misalnya dua
individu memiliki perangkat gen yang sama, tetapi hidup di lingkungan
yang berbeda maka kedua individu tersebut dapat saja memunculkan ciri
dan sifat yang berbeda.
C. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat, baik secara ekonomi, ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.
1. Manfaat dari Segi Ekonomi
Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan
(flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa
jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakay Indonesia
maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain
adalah kayu ramin, gaharu, meranti, dan jati jika di ekspor akan
menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan
sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin
serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan
kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri.
Dua pertiga
wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam
yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber
perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal
sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
2. Manfaat dari Segi Wisata dan Ilmu Pengetahuan
Kekayaan aneka
flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang
belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan
ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan
dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian
mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan.
Umumnya secara langsung manusia menjadikan hewan sebagai objek wisata
atau hiburan.
3. Manfaat dari Segi Sosial dan Budaya
Masyarakat Indonesia ada
yang menetap di wilayah pegunungan, dataran rendah, maupun dekat dengan
wilayah perairan. Masyrakat tersebut telah terbiasa dan menyatu dengan
keadaan lingkungan sekitarnya. Kegiatan memanen hasil hutan maupun
pertanian merupakan kebiasaan yang khas bagi masyarakat yang tinggal di
pegunungan atau dataran tinggi.
Masyarakat tersebut yang hidup
berdekatan dengan laut, sungai, dan hutan memiliki aturan tertentu dalam
upaya memanfaatkan tumbuhandan hewan. Masyarakat memiliki kepercayaan
tersendiri mengenai alam. Dengan adanya aturan-aturan tersebut,
keanekaragaman hayati akan terus terjaga kelestariannya.
D. HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI
Saat ini tidak sedikit hutan yang rusak, akibatnya kehidupan hewan di dalamnya akan terganggu.
1. Hilangnya Habitat
Salah
satu faktor yang sangat menentukan keberadaan keanekaragaman hayati
adalah habitat. Hutan merupakan habitat asli tempat hidup makhluk hidup.
Penebangan serta perusakan hutan secara terus-menerus terganggunya
ekosistem makhluk hidup dan pada akhirnya keanekaragaman hayati akan
berkurang dan hilang.
2. Degradasi Habitat
Polusi merupakan perubahan lingkungan yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan dan kehidupan makhluk hidup.
3. Spesies-Spesies Pendatang
Kehadiran spesies pendatang dapat
mengalahkan atau mendominasi spesies asli. Pada abad ke-19 pembangunan
Kanal Erie telah menyebabkan masuknya belut laut ke Danau Agung.
4. Eksploitaso Secara Berlebihan
Eksploitasi sumber daya alam
dikatakan berlebihan jika jumlah sumber daya alam yang diambil lebih
besar dibandingkan dengan kemamuan memperbarui diri sumber daya alam
yang diambil.
E. USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
Dalam
usaha menjaga kelestarian sumber daya hayati agar tidak punah adalah
dengan cara menjaga keutuhan lingkungan tempat hidup makhluk hidup.
Jika
sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan aktivitas eksploitasi
sumber daya hayati secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan usaha
pelestarian maka dalam waktu yang relatif singkat sumber daya hayati
akan punah.
1. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan perlindungan alam yang memiliki tumbuhan, hewan, dan ekosistem yang khas sehingga perlu dilindungi.
Perkembangan
dan pertumbuhan hewan dan tumbuhan, berlangsung secara alami. Sesuai
dengan fungsinya cagar alam dapat dimanfaatkan untuk penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan wisata.
Terdapat dua jenis cagar
alam yaitu cagar alam darat dan cagar alam laut. Di Indonesia cagar alam
darat antara lain : Cagar Alam Morowali di Sulawesi tengah, Cagar Alam
Nusa Kambangandi Jawa Tengah, Cagar Alam Gunung Papandayan di Jawa
Barat, Cagar Alam Dolok Sipirok di Sumatera Utara, Cagar Alam Hutan
Pinus Janthoi di NAD (Aceh). Sedangkan cagar alam laut antara lain :
Cagar Alam Kepulauan Aru Tenggara di Maluku, Cagar Alam Pulau Anak
Krakatau di Lampung, dan Cagar Alam Kepulauan Karimata di Kalimantan
Barat.
2. Suaka Margasatwa
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam
yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwa,
dan untuk kelangsungan hidup satwa dapat dilakuakn pembinaan terhadap
habitatnya.
Di Indonesia suaka margasatwadarat antara lain : Suaka
Margasatwa Rawa Singkil di NAD (Aceh), Suaka Margasatwa Padang Sugihan
di Sumatera Selatan, Suaka Margasatwa Muara Angke di DKI Jakarta, Suaka
Margasatwa Tambora Selatan di Nusa Tenggara Barat, Suaka Margasatwa
Lamandau di Kalimantan Tengah, dan Suaka Margasatwa Buton di Sulawesi
Tenggara. Sedangkan Suaka Margasatwa laut antara lain : Suaka Margasatwa
Kepulauan Panjang di Papua, Suaka Margasatwa Pulau Kassa di Maluku, dan
Suaka Margasatwa Foja di Papua.
3. Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi.
Taman nasional dapat dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan wisata.
Terdapat
dua jenis taman nasional, yaitu taman nasional darat dan taman nasional
laut. Taman nasional darat antara lain ; Taman Nasional Leuser di
Sumatera Utara, Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional
Meru Betiri di Jawa Timur, dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Riau.
Sedangkan taman nasional laut antara lain ; Taman Nasional Kepulauan
Seribu di DKI Jakarta, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, dan
Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Utara.
Alat dan Bahan:
1. Alat
- Pisau/ silet
- Penggaris
- Lup
2. Bahan
- Macam- macam buah jeruk ( jeruk nipis, jeruk baby, jeruk pecel)
- Macam- macam biji kacang panjang dari berbagai varietas.(Celebes, Gemilang, Citra)
- Macam- macam biji kacang- kacangan ( Leguminoceae ), meliputi; biji
kacang hijau, biji kacang tanah, biji kacang merah dan biji kacang-
kacang yang lain.
- Gambar atau foto 3 macam ekosistem dari internet.
Cara Kerja:
1. Amati dan identifikasi macam – macam variasi buah dan biji
berdasarkan sifat atau ciri – ciri yang dapat diamati, variasi ukuran,
variasi tekstur permukaan specimen dengan menggunakan indra atau alat
bantu yang sesuai.
2. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/ sifat pada specimen tersebut.
3. Catatlah persamaan dan perbedaan ciri/ sifat ke dalam tabel pengamatan
4. Amati keseragaman ciri/ sifat yang ada pada berbagai specimen
5. Perhatikan
dan identifikasi gambar atau foto ekosistem yang kamu cari dari
internet. Tulis aspek – aspek yang penting dari pengamatan tersebut ke
dalam tabel.
Tabel hasil Pengamatan
PENGAMATAN
|
BAHAN
|
|
Warna
|
Aroma
|
Bentuk buah
|
Ukuran lingkar buah
|
Tekstur kulit buah
|
Buah jeruk
|
1
|
Hijau
|
Menyengat |
Bulat |
9 cm |
kasar |
2
|
Kuning
|
Segar |
Bulat |
13 cm |
halus |
3
|
Hijau
|
Segar |
Bulat |
25,7 inch |
kasar |
Biji kacang berbagai jenis
|
1
|
Hijau |
- |
Lonjong |
0,5 cm |
halus |
2
|
Coklat |
- |
Lonjong |
1 cm |
halus |
3
|
Merah |
- |
Lonjong |
1 cm |
halus |
Biji kacang panjang dalam berbagai varietas
|
1
|
Hijau
|
- |
Huruf C |
1 cm |
halus
|
2
|
Merah
|
- |
Huruf C |
1,1 cm |
halus
|
3
|
Coklat
|
- |
Huruf C |
1,1 cm |
halus
|
Tabel hasil Pengamatan
Jenis ekosistem |
Jenis hewan |
Jenis tumbuhan |
Berada di ketinggian/di daerah apa? |
Berapa musim? |
Ekosistem tundra |
-Beruang kutub
-Muskox
|
-Lumut kerak
-Rumput alang – alang
|
Lingkar kutub utara dan selatan artik, greenland kutub utara
Antartika kutub selatan
|
1.Musim dingin yang panjang dan gelap
2.Musim panas yang panjang dan terang
|
Ekosistem hutan hujan tropis |
-Kera
-Burung
-Badak
-Harimau
|
-Rotan
-Anggrek
|
Dataran rendah ketinggian 1200 m dpl
0 – 10 derajat ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa
Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan
|
Musim kemarau 4 – 6 bulan |
Ekosistem padang pasir |
-Unta
-Kadal
-Ular
|
-Kaktus |
20 – 30 derajat lintang utara dan selatan
Daerah tropika yang berbatasan dengan bioma padang rumput
|
Musim panas : sinar matahari terik, penguapan tinggi, suhu 40 derajat C pada siang hari |
Keterangan Tabel:
Jeruk 1 : Jeruk pecel
Jeruk 2 : Jeruk nipis
Jeruk 3 : Jeruk bali
Biji 1 : Biji Kacang hijau
Biji 2 : Biji Kacang tanah
Biji 3 : Biji Kacang merah
Biji kacang panjang varietas 1(Celebes)
Biji kacang panjang varietas 2(Gemilang)
Biji kacang panjang varietas 3(Citra)
Ekosistem 1 : Ekosistem Tundra
Ekosistem 2 : Ekosistem hutan lumut
Ekosistem 3 : Ekosistem hutan bakau
Pembahasan:
- Jeruk yang diamati memiliki bentuk yang sama yaitu Bulat, namun
dari segi Ukuran, Warna, Aroma, dan Tekstur buah Jeruk memiliki
perbedaan yang beragam tiap jenisnya. Jeruk yang kelompok kami amati
yaitu Jeruk Bali, Nipis dan Pecel
- Kacang yang diamati memiliki bentuk yang sama juga seperti Jeruk
namun bentuknya lonjong atau bulat memanjang. Tekstur Kacang juga pada
umumnya sama. Warna berbeda. Ukuran berbeda. Dan Aroma Kacang juga pada
umumnya berbeda. Kacang yang kelompok kami amati yaitu Kacang Hijau,
Tanah, dan Merah
- Biji Kacang Panjang yang diamati memiliki bentuk yang sama juga
seperti Jeruk dan Kacang pada umumnya, namun biji kacang panjang
berbentuk huruf C. Ukuran biji kacang panjang yang kelompok kami amati
hanya berbeda tipis setiap jenisnya, disekitar 1-2 cm. Warna dan Aroma
beragam namun Tekstur umumnya halus.
Kesimpulan:
Ciri-ciri atau karakteristik setiap Jenis makhluk hidup memiliki
beranekaragam bentuk, warna, ukuran, tekstur kulit, bahkan aromanya.
Anggota Kelompok:
- Yonathan Addo Putra Pradana
- Refido Bezaleel Pemenang
- Tjiam, Ivan Nathanael
- Edwin Kurniawan
- Dian Setiani